Pengertian Thaharah Menurut Bahasa Dan Istilah

Halo! Selamat datang di nioh.ca, tempatnya belajar agama Islam dengan santai dan mudah dimengerti. Pernahkah kamu mendengar kata "thaharah"? Mungkin sering, tapi apakah kamu benar-benar paham apa maksudnya? Jangan khawatir, di artikel ini kita akan membahas tuntas pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah, lengkap dengan contoh dan penjelasannya yang ringan.

Thaharah itu penting banget dalam Islam. Kebersihan, baik lahir maupun batin, adalah bagian tak terpisahkan dari ibadah kita. Bayangkan saja, mau sholat tapi badan kotor, pakaian bau, pasti gak nyaman kan? Nah, thaharah ini adalah kunci untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri menghadap Allah SWT.

Jadi, siap untuk menyelami lebih dalam pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah? Yuk, kita mulai! Di sini, kita akan kupas tuntas semua hal tentang thaharah, mulai dari makna dasarnya hingga berbagai macam contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dijamin, setelah membaca artikel ini, kamu akan lebih paham dan bisa mempraktikkannya dengan benar.

Apa Itu Thaharah? Memahami Makna Dasar

Secara sederhana, thaharah bisa diartikan sebagai bersuci atau membersihkan diri. Tapi, makna thaharah itu jauh lebih dalam daripada sekadar mandi atau cuci tangan lho. Mari kita bedah satu per satu pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah:

Pengertian Thaharah Menurut Bahasa

Secara bahasa (etimologi), thaharah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata طهارة (thaharah) yang artinya bersih, suci, dan terbebas dari kotoran, baik kotoran yang bersifat nyata (hissiyah) maupun kotoran yang bersifat maknawi (ma’nawiyah). Kotoran hisiyah itu seperti najis, sedangkan kotoran ma’nawiyah itu seperti dosa dan akhlak buruk. Jadi, thaharah secara bahasa mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan kebersihan dan kesucian.

Pengertian Thaharah Menurut Istilah

Nah, kalau secara istilah (terminologi), pengertian thaharah menurut istilah dalam ilmu fiqih adalah membersihkan diri dari hadas (baik hadas kecil maupun hadas besar) dan najis dengan cara-cara yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Ini berarti thaharah tidak hanya sekadar membersihkan badan dari kotoran yang terlihat, tapi juga membersihkan diri dari hadas yang menghalangi kita untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti sholat.

Contohnya begini: Kamu selesai buang air kecil, berarti kamu punya hadas kecil. Untuk bisa sholat, kamu harus berwudhu terlebih dahulu. Wudhu ini adalah salah satu cara thaharah untuk menghilangkan hadas kecil. Begitu juga kalau kamu junub (hadas besar), kamu harus mandi wajib (mandi janabah) untuk bisa kembali melaksanakan sholat.

Jadi, intinya pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah adalah membersihkan diri secara lahir dan batin, baik dari najis maupun hadas, dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam agar kita bisa beribadah dengan khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.

Hadas dan Najis: Dua Konsep Penting dalam Thaharah

Setelah memahami pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah, selanjutnya kita perlu memahami dua konsep penting yang berkaitan erat dengan thaharah, yaitu hadas dan najis.

Apa Itu Hadas?

Hadas adalah keadaan tidak suci yang menyebabkan seseorang tidak boleh melakukan ibadah tertentu, seperti sholat, thawaf, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an. Hadas terbagi menjadi dua jenis:

  • Hadas Kecil: Hadas yang disebabkan oleh keluarnya sesuatu dari kubul atau dubur (buang air kecil, buang air besar, buang angin), hilang akal (tidur, pingsan), menyentuh kemaluan tanpa penghalang, dan bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Cara menghilangkan hadas kecil adalah dengan berwudhu atau tayamum (jika tidak ada air atau ada halangan menggunakan air).
  • Hadas Besar: Hadas yang disebabkan oleh keluarnya mani (mimpi basah atau karena sebab lain), berhubungan suami istri, haid, nifas, dan wiladah (melahirkan). Cara menghilangkan hadas besar adalah dengan mandi wajib (mandi janabah).

Apa Itu Najis?

Najis adalah kotoran yang dapat menghalangi sahnya ibadah. Najis juga terbagi menjadi beberapa tingkatan:

  • Najis Mukhaffafah (Ringan): Contohnya air kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan selain ASI. Cara membersihkannya cukup dengan memercikkan air di atasnya.
  • Najis Mutawassitah (Sedang): Contohnya kotoran manusia, kotoran hewan, darah, nanah, muntah, dan bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang). Cara membersihkannya adalah dengan menghilangkan zat, warna, rasa, dan baunya.
  • Najis Mughallazah (Berat): Contohnya air liur anjing dan babi. Cara membersihkannya adalah dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dengan air yang dicampur tanah.

Memahami perbedaan antara hadas dan najis sangat penting agar kita bisa melakukan thaharah dengan benar. Kita harus tahu kapan kita harus berwudhu, kapan harus mandi wajib, dan bagaimana cara membersihkan najis yang menempel di pakaian atau tempat ibadah.

Macam-Macam Alat dan Cara Thaharah

Setelah mengerti pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah, mari kita bahas alat dan cara melakukan thaharah. Thaharah tidak hanya bisa dilakukan dengan air lho, ada juga alternatif lainnya.

Air Sebagai Alat Utama Thaharah

Air adalah alat utama untuk bersuci. Tapi, tidak semua air bisa digunakan untuk thaharah. Air yang sah digunakan untuk thaharah adalah air mutlak, yaitu air yang masih murni dan belum berubah sifatnya (warna, rasa, dan bau) karena tercampur dengan benda lain. Contohnya air hujan, air sungai, air laut, air sumur, air mata air, dan air salju.

Cara menggunakan air untuk thaharah tergantung pada jenis thaharah yang ingin dilakukan. Untuk wudhu, kita harus mengikuti rukun wudhu yang telah ditentukan, yaitu niat, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan tertib. Untuk mandi wajib, kita harus membasahi seluruh tubuh dengan air, termasuk rambut dan kulit, serta menghilangkan semua najis yang menempel di badan.

Tayamum Sebagai Pengganti Air

Tayamum adalah bersuci dengan debu sebagai pengganti air ketika tidak ada air atau ada halangan menggunakan air, misalnya karena sakit. Tayamum dilakukan dengan menepukkan kedua telapak tangan ke debu yang suci, lalu mengusapkannya ke muka dan kedua tangan sampai siku.

Tayamum adalah keringanan (rukhsah) dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang kesulitan menggunakan air. Namun, tayamum hanya boleh dilakukan dalam kondisi tertentu dan tidak boleh dijadikan alasan untuk meninggalkan thaharah jika air tersedia.

Istinja’: Membersihkan Diri Setelah Buang Air

Istinja’ adalah membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar. Istinja’ bisa dilakukan dengan air, batu, atau benda kesat lainnya yang suci. Namun, yang paling utama adalah menggunakan air karena lebih bersih dan menghilangkan bau.

Istinja’ adalah bagian penting dari thaharah karena menjaga kebersihan diri dan mencegah penyebaran penyakit. Setelah istinja’, kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi sisa-sisa kotoran yang menempel di tubuh.

Hikmah dan Manfaat Thaharah dalam Kehidupan Sehari-hari

Thaharah bukan hanya sekadar ritual membersihkan diri, tapi juga memiliki hikmah dan manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah, kita bisa merasakan dampaknya secara langsung.

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Thaharah membantu kita menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Dengan menjaga kebersihan, kita juga akan merasa lebih segar, nyaman, dan percaya diri. Selain itu, thaharah juga membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi.

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Thaharah adalah syarat sahnya beberapa ibadah, seperti sholat. Dengan melakukan thaharah dengan benar, kita bisa melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan diterima oleh Allah SWT. Thaharah juga membantu kita mempersiapkan diri secara spiritual sebelum menghadap Allah SWT.

Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Thaharah adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, kita berarti telah mengikuti perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Thaharah juga membantu kita membersihkan hati dari dosa dan meningkatkan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Menumbuhkan Akhlak Mulia

Thaharah mengajarkan kita tentang pentingnya kebersihan, kesucian, dan disiplin. Dengan membiasakan diri melakukan thaharah, kita akan terbiasa hidup bersih, rapi, dan teratur. Thaharah juga membantu kita menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Tabel Rangkuman Thaharah

Berikut adalah tabel rangkuman singkat tentang thaharah untuk memudahkan pemahaman Anda:

Aspek Pengertian Alat/Cara Tujuan
Thaharah Secara bahasa: Bersih, suci, terbebas dari kotoran. Secara istilah: Membersihkan diri dari hadas dan najis sesuai syariat. Air, debu (tayamum), batu/benda kesat (istinja’) Menghilangkan hadas dan najis, mempersiapkan diri untuk ibadah.
Hadas Keadaan tidak suci yang menghalangi seseorang melakukan ibadah tertentu. Wudhu (hadas kecil), Mandi wajib (hadas besar), Tayamum (pengganti air) Mengembalikan kesucian diri agar bisa melakukan ibadah.
Najis Kotoran yang menghalangi sahnya ibadah. Air (sesuai tingkatan najis), Tanah (untuk najis mughallazah) Membersihkan kotoran agar tempat ibadah dan pakaian suci.
Air Mutlak Air yang murni dan belum berubah sifatnya karena tercampur benda lain. Air hujan, air sungai, air laut, air sumur, air mata air, air salju Alat utama untuk thaharah (wudhu, mandi, membersihkan najis).
Tayamum Bersuci dengan debu sebagai pengganti air. Debu yang suci Menggantikan wudhu atau mandi wajib jika tidak ada air atau ada halangan menggunakan air.
Istinja’ Membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar. Air, batu/benda kesat lainnya Menjaga kebersihan diri setelah buang air.

FAQ: Pertanyaan Seputar Thaharah

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah:

  1. Apa bedanya wudhu dan tayamum? Wudhu menggunakan air, sedangkan tayamum menggunakan debu sebagai pengganti air.
  2. Kapan saya harus tayamum? Ketika tidak ada air atau ada halangan menggunakan air (misalnya sakit).
  3. Apa saja yang membatalkan wudhu? Buang air kecil/besar, buang angin, tidur nyenyak, hilang akal, menyentuh kemaluan tanpa penghalang, bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
  4. Apa yang dimaksud dengan mandi wajib? Mandi untuk menghilangkan hadas besar, seperti setelah junub, haid, atau nifas.
  5. Bagaimana cara membersihkan najis mughallazah? Dengan membasuh tujuh kali, salah satunya dengan air yang dicampur tanah.
  6. Apakah air liur kucing itu najis? Menurut sebagian ulama, air liur kucing tidak najis.
  7. Apakah darah istihadhah itu najis? Darah istihadhah tidak dianggap najis, namun tetap disunnahkan untuk berwudhu setiap kali akan sholat.
  8. Bolehkah sholat dengan pakaian yang terkena najis? Tidak boleh, pakaian harus suci dari najis.
  9. Apa saja syarat sah wudhu? Islam, berakal, baligh, menggunakan air yang suci dan mensucikan, tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, dan mengetahui fardhu wudhu.
  10. Apakah menyentuh mushaf Al-Qur’an harus berwudhu? Ya, disunnahkan untuk berwudhu sebelum menyentuh mushaf Al-Qur’an.
  11. Apa hukumnya jika lupa niat wudhu? Wudhu tidak sah. Niat adalah rukun wudhu.
  12. Apakah boleh berwudhu dengan air keran? Boleh, asalkan air keran tersebut adalah air mutlak.
  13. Bagaimana cara membersihkan karpet yang terkena najis? Tergantung jenis najisnya. Jika najis mutawassitah, hilangkan zat, warna, rasa, dan baunya dengan air.

Kesimpulan

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap tentang pengertian thaharah menurut bahasa dan istilah. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu lebih memahami pentingnya thaharah dalam Islam. Ingat, thaharah bukan hanya sekadar ritual membersihkan diri, tapi juga merupakan bagian dari ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jangan lupa untuk terus mengunjungi nioh.ca untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya seputar agama Islam yang disajikan dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Sampai jumpa di artikel berikutnya!